- WARISAN DIRI
Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# «!$# Oó¡Î0
ö@è% Nä39©ùuqtGt à7n=¨B ÏNöqyJø9$# Ï%©!$# @Ïj.ãr öNä3Î/ ¢OèO 4n<Î) öNä3În/u cqãèy_öè? ÇÊÊÈ
“Katakanlah: para malaikat maut yang di serahi untuk
(mencabut nyawa)-mu akan mematikan, kemudian hanya kepada Tuhan-mu lah kamu
akan di kembalikan.” (QS As-Sajdah:11)
Mengalami Kematian adalah mutlak menjadi hak milik
warisan diri! tetapi, yang harus kita pahami dan pikirkan adalah bagaimana kita
menghadapai kematian itu,! “Sedang apa kita mau kemana kita, dan akan bagaimana menghadapi kematian kita,
Coba kita renungkan apa yang akan kita bawa pada saat kita menghadapi kemaian,! tiada
lain adalah hanya ucapan dan perbuatan
kita, ilmu yang kita mamfaatkan untuk keluarga dan orang banyak serta kesolehan,
Iman dan taqwa kita kepada Pencipta alam semesta yaitu Allah.
Hal ini harus menjadi keyakinan dan antisipasi kita apabila! Apa’ yang akan
terjadi nanti dan apa yang akan kita bawa tidak sesuai dengan keinginan Allah,
apa yang harus kita perbuat?
“Setiap makhluk hidup yang bernyawa yang ada di muka
bumi pasti akan mengalami kematian dan Allah akan memberikan dua cobaan nikmat
dan tidak nikmat ”
Mati merupakan hal yang paling di takuti oleh semua insan, padahal
setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, dan perjalanan manusia
tidak sampai disitu saja, ada hal yang harus kita pertanggung jawabkan setelah
kematian.
tPöquø9$# ÞOÏFøwU #n?tã öNÎgÏdºuqøùr& !$uZßJÏk=s3è?ur öNÍkÉ÷r& ßpkô¶s?ur Nßgè=ã_ör& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç6Å¡õ3t ÇÏÎÈ
“Pada hari ini kami kunci mulut mereka dan tangan mereka berbicara
kepada kami dan kami mereka menjadi saksi atas segala yang mereka perbuat.” (QS. Yassin: 65)
Dari ayat di atas jelas dan yakin adanya bahwa sebelum kita diberikan
pertanyaan oleh Malaikat Allah tentang
hidup kita, Bertanyalah kepada diri kita sendiri di hari ini, siapa tuhan kita,
siapa nabi kita apa kitab kita , kemana kiblat kita, dan siapa sodara-sodara
kita. Hal ini menjadi ironis pada saat kita menghadapi kematian kita baru di
Tanya akan pertanyaan tersebut. Padahal kalau mau kita renungkan dan pikirkan
dengan ke ikhlasan hati hal itu akan menjadi pertanyaan diri kita di hari ini,
Coba kita pikirkan, apakah di hari ini kita tidak di pertanyakan atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut?
Kematian adalah jalan yang paling indah yang telah diberikan Allah
kepada kita selaku ciptaannya, untuk menempuh kebebasan hidup. Dan dari
kebebasan hidup itu ada hal yang harus dipertanggung jawabkan nanti.! mestinya
kita sadar betul. Indahnya hidup ini akan terasa nikmat setelah kita mengalami
kematian, dan itu pabila kita membawa
amal ibadah dan perbuatan serta iman dan taqwa kita sesuai dengan keinginan
Allah.
Maka janganlah kita takut akan kematian kita, jadikan itu sebagai pintu
masuk, untuk menghadap Allah dengan bekal yang lebih dari cukup.
Bekal yang harus kita bawa di antaranya tidak lain adalah, Allah
berfirman :
(#qßJÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4q2¨9$# 4 $tBur (#qãBÏds)è? /ä3Å¡àÿRL{ ô`ÏiB 9öyz çnrßÅgrB yYÏã «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# $yJÎ/ cqè=yJ÷ès? ×ÅÁt/ ÇÊÊÉÈ
“ Dan dirikan lah Sholat tunai kanlah Zakat, dan apa
saja dari kebaikan yang kamu dahulukan untuk (Kesenanganmu di Akhirat nanti) maka, itu pasti kamu
mendapatinya di sisi Allah, Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan” (Q.S Al- Baqarah:110)
Ayat tesebut jelas apa yang harus kita kerjakan dan apa yang harus di pertanggung
jawabkan tentang diri kita, imani, dan lakukan untuk di kerjakan ayat ini tanpa butuh pujian dari orang lain,
biarlah Allah sajalah yang memuji kita.
Hukum yang se-adil-adilnya tiada lain hanya hukum Allah, tetapi kita
kadang tidak pernah takut akan ketentuan (peringatan) itu. Allah menghendaki
kita untuk berusaha merubah diri kita menuju kejalan kebaikan serta kebenaran
hidup, dan menyuruh kita utnuk kembali kepada keikhlasan diri. Sadarkah kita
sesungguhnya peringatan (Adab) Allah sangatlah pedih dan nyata serta abadi.
Kematian menjadi warisan diri setiap manusia, dan itu kita pasti
mengalaminya, entah kapan dan dimana, entah sedang apa dan bagaimana’ kita mati?.
Hendaknya kita perbaiki sebelum ajal menjemput nyawa kita. Sadarilah sodaraku kematian yang sia-sia
bukanlah jalan keluar dari kehidupan ini, justru kematian yang khus’nul
khotimahlah yang akan menuju kematian yang sempurna dan akan menuju keadilan
Allah, untuk mempertanggung jawabkan kehidupan kita di hari ini.
Ke Hidupan di akhirat nanti tidak jauh dari hari ini pabila kita
menyadarinya, baik yang kita lakukan di
hari ini baik pula yang kita dapatkan di masa nanti, buruk yang kita kerjakan
Adab yang kita rasakan, dan itu yang selalu kita lakukan di hari ini. Allah menguji kita dengan
berbagai macam cobaan serta ujian dan mestinya kita sadar betul, makanya Allah
Menciptakan Nabi dan Rosull sebagai manusia pilihan untuk menyampaikan
Firmannya (Al-Qur’an), supaya kita sadar!’ bahwa keimanan kita harus dicoba dan
di uji dengan keinginan Allah.
Apa yang akan kita bawa pada saat maut menjemput nyawa kita! tiada lain
hanya ilmu yang bermamfaat dan di mamfaatkan untuk orang lain, amal perbuatanmu kepada orang lain dan kepada
diri sendiri serta anak yang soleh. Artinmya anak yang soleh adalah diri kita
karena kita adalah anak dari orang tua kita. Jadi kesimpulannya adalah kita
yang harus mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan kepada kehidupan diri
kita.
Allah menghidupkan kita lalu allah akan menutup usia kita dengan
(mautnya) dan itu sangatlah mudah bagi allah.
#sÎ*sù ÏNuä!%y` èp¨B!$©Ü9$# 3uö9ä3ø9$# ÇÌÍÈ tPöqt ã©.xtGt ß`»|¡RM}$# $tB 4Ótëy ÇÌÎÈ ÏNyÌhç/ur ÞOÅspgø:$# `yJÏ9 3tt ÇÌÏÈ $¨Br'sù `tB 4ÓxösÛ ÇÌÐÈ trO#uäur no4quptø:$# $u÷R9$# ÇÌÑÈ ¨bÎ*sù tLìÅspgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÌÒÈ $¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar