Cari Blog Ini

Lencana Facebook

Senin, Maret 12, 2012

WARISAN DIRI


  1.  WARISAN DIRI


Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$# «!$# Oó¡Î0
ö@è% Nä39©ùuqtGtƒ à7n=¨B ÏNöqyJø9$# Ï%©!$# Ÿ@Ïj.ãr öNä3Î/ ¢OèO 4n<Î) öNä3În/u šcqãèy_öè? ÇÊÊÈ


“Katakanlah: para malaikat maut yang di serahi untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikan, kemudian hanya kepada Tuhan-mu lah kamu akan di kembalikan.” (QS As-Sajdah:11)


Mengalami Kematian adalah mutlak menjadi hak milik warisan diri! tetapi, yang harus kita pahami dan pikirkan adalah bagaimana kita menghadapai kematian itu,! “Sedang apa kita  mau kemana kita, dan  akan bagaimana menghadapi kematian kita,

Coba kita renungkan apa yang akan kita  bawa pada saat kita menghadapi kemaian,! tiada lain adalah  hanya ucapan dan perbuatan kita, ilmu yang kita mamfaatkan untuk keluarga dan orang banyak serta kesolehan, Iman dan taqwa kita kepada Pencipta alam semesta yaitu Allah.

Hal ini harus menjadi keyakinan dan antisipasi kita apabila! Apa’ yang akan terjadi nanti dan apa yang akan kita bawa tidak sesuai dengan keinginan Allah, apa yang harus kita perbuat?

“Setiap makhluk hidup yang bernyawa yang ada di muka bumi pasti akan mengalami kematian dan Allah akan memberikan dua cobaan nikmat dan tidak nikmat  

Mati merupakan hal yang paling di takuti oleh semua insan, padahal setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, dan perjalanan manusia tidak sampai disitu saja, ada hal yang harus kita pertanggung jawabkan setelah kematian.

tPöquø9$# ÞOÏFøƒwU #n?tã öNÎgÏdºuqøùr& !$uZßJÏk=s3è?ur öNÍkÉ÷ƒr& ßpkôs?ur Nßgè=ã_ör& $yJÎ/ (#qçR%x. tbqç6Å¡õ3tƒ ÇÏÎÈ

“Pada hari ini kami kunci mulut mereka dan tangan mereka berbicara kepada kami dan kami mereka menjadi saksi atas segala  yang mereka perbuat.” (QS. Yassin: 65)

Dari ayat di atas jelas dan yakin adanya bahwa sebelum kita diberikan pertanyaan oleh Malaikat Allah  tentang hidup kita, Bertanyalah kepada diri kita sendiri di hari ini, siapa tuhan kita, siapa nabi kita apa kitab kita , kemana kiblat kita, dan siapa sodara-sodara kita. Hal ini menjadi ironis pada saat kita menghadapi kematian kita baru di Tanya akan pertanyaan tersebut. Padahal kalau mau kita renungkan dan pikirkan dengan ke ikhlasan hati hal itu akan menjadi pertanyaan diri kita di hari ini, Coba kita pikirkan, apakah di hari ini kita tidak di pertanyakan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut?

Kematian adalah jalan yang paling indah yang telah diberikan Allah kepada kita selaku ciptaannya, untuk menempuh kebebasan hidup. Dan dari kebebasan hidup itu ada hal yang harus dipertanggung jawabkan nanti.! mestinya kita sadar betul. Indahnya hidup ini akan terasa nikmat setelah kita mengalami kematian, dan itu pabila kita membawa  amal ibadah dan perbuatan serta iman dan taqwa kita sesuai dengan keinginan Allah.

Maka janganlah kita takut akan kematian kita, jadikan itu sebagai pintu masuk, untuk menghadap Allah dengan bekal yang lebih dari cukup.

Bekal yang harus kita bawa di antaranya tidak lain adalah, Allah berfirman :






(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qŸ2¨9$# 4 $tBur (#qãBÏds)è? /ä3Å¡àÿRL{ ô`ÏiB 9Žöyz çnrßÅgrB yYÏã «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# $yJÎ/ šcqè=yJ÷ès? ׎ÅÁt/ ÇÊÊÉÈ

“ Dan dirikan lah Sholat tunai kanlah Zakat, dan apa saja dari kebaikan yang kamu dahulukan untuk (Kesenanganmu di  Akhirat nanti) maka, itu pasti kamu mendapatinya di sisi Allah, Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S Al- Baqarah:110)

Ayat tesebut jelas apa yang harus kita  kerjakan dan apa yang harus di pertanggung jawabkan tentang diri kita, imani, dan lakukan untuk di kerjakan  ayat ini tanpa butuh pujian dari orang lain, biarlah Allah sajalah  yang memuji kita.

Hukum yang se-adil-adilnya tiada lain hanya hukum Allah, tetapi kita kadang tidak pernah takut akan ketentuan (peringatan) itu. Allah menghendaki kita untuk berusaha merubah diri kita menuju kejalan kebaikan serta kebenaran hidup, dan menyuruh kita utnuk kembali kepada keikhlasan diri. Sadarkah kita sesungguhnya peringatan (Adab) Allah sangatlah pedih dan nyata serta abadi.

Kematian menjadi warisan diri setiap manusia, dan itu kita pasti mengalaminya, entah kapan dan dimana, entah sedang apa dan bagaimana’ kita mati?. Hendaknya kita perbaiki sebelum ajal menjemput nyawa  kita. Sadarilah sodaraku kematian yang sia-sia bukanlah jalan keluar dari kehidupan ini, justru kematian yang khus’nul khotimahlah yang akan menuju kematian yang sempurna dan akan menuju keadilan Allah, untuk mempertanggung jawabkan kehidupan kita di hari ini.

Ke Hidupan di akhirat nanti tidak jauh dari hari ini pabila kita menyadarinya,  baik yang kita lakukan di hari ini baik pula yang kita dapatkan di masa nanti, buruk yang kita kerjakan Adab yang kita rasakan, dan itu yang selalu kita lakukan  di hari ini. Allah menguji kita dengan berbagai macam cobaan serta ujian dan mestinya kita sadar betul, makanya Allah Menciptakan Nabi dan Rosull sebagai manusia pilihan untuk menyampaikan Firmannya (Al-Qur’an), supaya kita sadar!’ bahwa keimanan kita harus dicoba dan di uji dengan keinginan Allah.

Apa yang akan kita bawa pada saat maut menjemput nyawa kita! tiada lain hanya ilmu yang bermamfaat dan di mamfaatkan untuk orang lain,  amal perbuatanmu kepada orang lain dan kepada diri sendiri serta anak yang soleh. Artinmya anak yang soleh adalah diri kita karena kita adalah anak dari orang tua kita. Jadi kesimpulannya adalah kita yang harus mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan kepada kehidupan diri kita.

Allah menghidupkan kita lalu allah akan menutup usia kita dengan (mautnya) dan itu sangatlah mudah bagi allah.

#sŒÎ*sù ÏNuä!%y` èp¨B!$©Ü9$# 3uŽö9ä3ø9$# ÇÌÍÈ tPöqtƒ ㍩.xtGtƒ ß`»|¡RM}$# $tB 4Ótëy ÇÌÎÈ ÏNyÌhç/ur ÞOŠÅspgø:$# `yJÏ9 3ttƒ ÇÌÏÈ $¨Br'sù `tB 4ÓxösÛ ÇÌÐÈ trO#uäur no4quŠptø:$# $u÷R9$# ÇÌÑÈ ¨bÎ*sù tLìÅspgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÌÒÈ $¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar