- MEMUJI DANJANJI KEPADA DIRI
Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# «!$# Oó¡Î0
¨bÎ) úïÏ%©!$# y7tRqãèÎ$t6ã $yJ¯RÎ) cqãèÎ$t7ã ©!$# ßt «!$# s-öqsù öNÍkÉ÷r& 4 `yJsù y]s3¯R $yJ¯RÎ*sù ß]ä3Zt 4n?tã ¾ÏmÅ¡øÿtR ( ô`tBur 4nû÷rr& $yJÎ/ yyg»tã çmøn=tæ ©!$# ÏmÏ?÷sã|¡sù #·ô_r& $VJÏàtã ÇÊÉÈ
“Bahwasannya
Orang-orang yang berjanji setia kepada
kamu, sesuangguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah
(Pertolongan-NYA) di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janji
niscaya akibatnya akan menimpa dirinya sendiri, dan barang siapa yang menepati
janji kepada Allah maka Allah akan memberikan janjinya kepadamu.” (QS. Al-Fath
: 10).
Kawanku.. Apa yang membuat kita lupa ketika kita
mengingat penciptaan Allah, Dan apa yang membuat kita bingung pada saat mamfaat yang harus kita lakukan. Sudahkah
kita melakukan perbaikan kepada diri kita ataukah kerusakan Akhlak atau mental yang
setiap hari kita lakukan?.
Dan sudahkah kita ingat pada diri kita, bahwa Allah menciptakan Alam
semesta bersama isinya adalah untuk kepentingan manusia, sadarkah kita akan hal
ini!. Kemana kita selama ini.?
Syahadat merupakan janji yang harus kita lakukan setiap kali kita
melangkah di dalam kehidupan ini dan Bismillah adalah modal untuk memulai
kehidupan yang lebih baik, dan setelah hasilnya kita capai’ Alhamdulilah
menjadi pedomannya. Coba kita ingat!.
Janji kita kepada Allah yang setiap hari kita baca, kadang membuat kita
lupa karena kita selalu memuji tanpa berani berjaji. Ingatlah bahwa Allah tidak
hanya butuh pujian dari kita tetapi yang Ia, butuhkan adalah ke imanan, ketaqwaan
kita untuk berjanji atas kebenaran firman Allah dan kebenaran di dalam diri
kita, dan itupun apabila kita mau berpikir.
Ingatlah Allah adalah maha dari segala maha, Tahu dari segala maha tahu dan Bisa dari
segala maha bisa, yakinlah bahwa Ia bisa menjadikan apa saja yang Ia inginkan
tanpa harus kompromi, dengan umatnya “maka jadilah” dan yakinlah bahwa Allah
tidak pernah meninggalkan Umatnya, dan semua itu ada dalam diri kita, dan itupun
jikalau kita mau merenung dan berpikir.
!$yJ¯RÎ) ÿ¼çnãøBr& !#sÎ) y#ur& $º«øx© br& tAqà)t ¼çms9 `ä. ãbqä3usù ÇÑËÈ
“Sesungguhnya Urusan (perintahnya) apabila dia
menghendaki sesuatu hanyalah Dia berfirman ‘Jadilah!’ Maka jadilah itu” (QS.
Yaasin: 82)
Ada yang lebih penting dari keinginan hawa nafsu kita? yaitu kejujuran hati yang sering kita
abaikan, mestinya kita mau belajar dari kesabaran kita ,’’
Apa kehendak hati yang sering kita abaikan? Yaitu tidak mau menerima
masalah atau kekurangan dalam diri dan tidak mau mempertanggung jawabkannya.
Ini merupakan kebiasaan kita dan menjadi
masalah kita semua, mustinya kita sadar
akan hal ini , setiap perbuatan kesalahan yang kita lakukan sebesar biji sawi
sekalipun akan ada perhitungannya di hari nanti, sebelum hari yang dijanjikan
Allah yang akan kita alami di hari perhitungan, maka pertanggung jawabkanlah di
hari ini, itu yang lebih baik.!
Ada pemikiran pada saat kita di
rundung masalah, untuk menjauh dan kalau bisa terbang entah kemana? hal ini wajar karena manusia punya rasa kecewa
dan putus asa, dan ini jangan di jadikan alasan untuk tidak maju, cobalah
melihat jati diri, setiap kejahatan ataupun kebaikan yang kita lakukan pasti
ada jalan keluarnya dan itu kita sendiri yang harus melakukannya. Jadikan sabar
dan ikhlas menjadi modal dasar menempuh kehidupan dalam kekurangan dan itu
jangan di kurangi kadarnya dengan hawa nafsu kita, karena akan mengurani
kepercayaan diri kita kepada Allah.
Coba kita renungkan bahwa banyak hal yang terjadi dalam kehidupan yang
sering kita lupakan, hal kecil misalnya adalah memohon ampun atas badan kita
mensyukuri apa yang telah kita lakukan.
Kawanku .! banyak potenti diri yang belum kita kaji, cobalah untuk
memamfaatkan diri kita sebagai (Aset) modal kehidupan, jangan percaya orang
lain dalam hal meminta keinginan kepada yang maha Pengasih dan penyayang mintalah
dengan diri sendiri, kerena kita dan yang menciptakan kita tidak jauh antara
tenggorokan dan kerongkongan, apakah ada jarak..! coba kita kaji lebih dalam
lagi, Temukan jawaban nya.?
(#räsªB$#ur `ÏB Èbrß «!$# ZpygÏ9#uä öNßg¯=yè©9 crç|ÇZã ÇÐÍÈ
“Mereka mengambil tuhan-tuhan selain Allah agar mereka
mendapat pertolongan.” (QS Yassin:74)
Dari ayat di atas, di hari ini banyak sekali kita lupa akan kebesaran Allah,
dan kita sering sekali lupa kadang tidak mempercayai diri kita sendiri dan itu
berpengaruh kepada pencipta kita. Allah berfirman :
“Mintalah kamu langsung kepadaKU
Pasti akan AKU Kabulkan permintaanmu dan
itupun jikalau kamu meminta”
Jadi dari firman ini mau minta kemana lagi selain Allah yang maha
mengetahui dan maha pemberi.
`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# «!$# Oó¡Î0 Segala puji dan ucapan
syukur atas sesuatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah sumber dan pencipta dari segala nikmat yang ada di
alam ini. Di antara nikmat itu adalah
salah satunya nikmat atas diri sendiri nikmat mendidik dan nikmat
menumbuhkan sebab Allah itu
“Rabbul-‘Aalamin” . Hal ini menunjukan bahwa segala nikmat yang di lihat oleh
kita akan diri kita sendiri dan dalam segala alam ini bersumber hanya dari Allah. Sering kita baca setiap hari pabila
kita melakukan sesuatu kebaikan dan apakah sudah mengerti intisari yang lebih
yakin dari ayat itu, coba kita kaji bahwa Dengan meyebut nama Allah
Yang selalu memberikan kasih dan sayang nya kepada semua ciptaannya
tanpa membeda-bedakan. Coba kaji lagi lebih dalam apa yang indah dari ayat ini,
lalu kita renungkan bahwa Allah merupakan Dzat yang maha tunggal dan selalu tak henti – henti
nya memberikan kasih dan sayang serta tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah memberikan Rohman dan Rohimnya kepada
umatnya, dan ayat ini jangan di salah artikan, Allah memberikan kasih dan
sayang tidak hanya Anugrah tetapi musibah pun adalah kasih dan sayang Allah
kepada umatnya, supaya kita berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar