Cari Blog Ini

Lencana Facebook

Senin, Maret 12, 2012

MENJAGA DIRI SENDIRI


D. MENJAGA DIRI SENDIRI


Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$# «!$# Oó¡Î0

šúïÏ%©!$#ur #sŒÎ) (#qè=yèsù ºpt±Ås»sù ÷rr& (#þqßJn=sß öNæh|¡àÿRr& (#rãx.sŒ ©!$# (#rãxÿøótGó$$sù öNÎgÎ/qçRäÏ9 `tBur ãÏÿøótƒ šUqçR%!$# žwÎ) ª!$# öNs9ur (#rŽÅÇム4n?tã $tB (#qè=yèsù öNèdur šcqßJn=ôètƒ ÇÊÌÎÈ

“Dan orang-orang pabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas perbuatannya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa kita selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali ‘Imran : 135)

Kita dilahirkan kedunia ini adalah sebuah anugrah dan kehidupan yang kita jalani adalah sebuah musibah atau cobaan, Tetapi dari sisi mana kita akan menjalaninya karena sebaik-baiknya musibah adalah musibah yang kita bisa belajar menjalaninya untuk kematangan diri dan perbaikan serta menjaga diri sendiri dari keinginan hawa nafsu. Karena ta’ kala kita tahu kebenaran maka sebelum nya kita harus tahu kesalahannya. Allah berfirman :

“Jagalah anak dan istri mu  dari siksa api neraka”.

 Hal ini mutlak bahwa kebencian, kesyirikan, kecemburuan adalah hal yang sangat dekat dengan siksa api neraka, Karena pabila hati ini sudah menaruh kebencian, syirik dan cemburu, kepada seseorang, hgal ini susah untuk memperbaikinya, di saat orang yang kita benci akan menolong kita sekalipun’ akan terasa salah oleh kita apa lagi orang tersebut berbuat salah, maka dari itu jagalah hati ini dari rasa  benci syirik dan cemburu.

Biasakan diri kita untuk memaafkan orang lain , karena kalau kebencian di jadikan kebiasaan akan menjadi duri dari kesalahan kita, maafkan mereka sebelum mereka meminta maaf kepada kita, itu yang lebih baik. Bukan hak kita untuk membenci orang lain, Allah lah yang berhak. Bencilah karakternya jangan kita membenci orangnya, karena itu akan membuat orang sakit hati.

Menghargai kepada yang lebih tua, menghormati kepada sesama dan di yang lebih muda di bawah kita, itu hal yang lebih baik, untuk  menambah dan menumbuhkan kasih sayang kepada sesama.

Percayakah kita, apa yang akan kita alami dimasa depan itu adalah jawaban, dan pabila hari ini kita mempersiapkan dan meyelesaikan pertanyan Allah dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya, maka pastinya kita tahu jawaban di masa yang akan dating.

Orang tidak akan pernah mengerti apa yang kita inginkan, Hanya orang yang sering mengkaji dan bersabar kepada dirinya yang bisa mengerti apa yang di inginkannya, karena kajian dari perjalanan hidupnya. takala keinginan kita harus dipenuhi orang lain tetapi kita lupa, pada saat orang meminta keinginannya, kita lupa untuk membalasnya. Karena yang sedang kita inginkan belum cukup. Kita sadar akan hal itu betapa ego dan jahatnya diri kita. Sudahkah kita memikirkan kejadian ini.?

Hal yang paling penting dalam hidup kita adalah, jangan pernah merugikan dan membuat rugi orang lain, memaafkan diri kita dan meminta maaf kepada orang lain adalah hal yang paling bijiksanan. Dan cobalah untuk memaafkan orang lain dalam hal apapun dengan  hati Ikhlas. Karena Nabipun mencontohkan demikian dalam Alqur’an.

Ada kalanya kita tidak sadar pada waktu badan ini sehat, kita tidak pernah merasakan syukur atas sehatnya badan ini. Tetapi pada saat kita merasakan sakit, baru akan terasa betapa nikmatnya pada saat badan ini sehat. Hal ini menjadi tolak ukur kita bahwa banyak sekali hal yang sering kita lupa, karena gemerlapnya Dunia  dan bergelimpangan harta.

Sahabatku! Coba kita renungkan bahwa hidup ini adalah karunia yang  harus kita kaji dan syukuri. Salah rasanya pabila kita membohongi diri sendiri dengan kekayaan dan kesenangan serta kesombongan. Baik dan buruk adalah karunianya, musibah dan anugrah adalah  ujiannya, enak dan tidak enak adalah cobaannya. Jadi mana yang akan kita pilih, renungkan hal ini dengan  ikhlas dan sabar yang kita miliki.

Banyak faktor yang perlu kita kaji di dalam diri kita terutama ucapan , tingkah laku dan perbuatan. Hal ini menjadi penting karena apa yang di contohkan Rossul menjadi tolak ukur kajian kita. Di saat Ucapan ini tidak pernah berbohong kepada sesama, pada saat tingkah laku kita tidak pernah menyalahkan orang lain, dan pada saat perbuatan kita tidak pernah merugikan orang lain, apa yang harus kita kaji dari tulisan  ini, perlukah kita mengkajinya? Kajilah oleh diri kita sendiri, karena segalanya hal ini perlu direnungkan bukan hanya di baca dan di ucapkan.

Saat ini begitu banyak orang yang merasa kenal dengan dirinya, padahal pada saat kita Tanya dan di suruh mengkaji, ternyata mereka tidak pernah mengerti dan mengenal dirinya. Hal ini menjadi mutlak bahwa pengenalan diri ini harus semenjak dini dan kondisinya harus dalam posisi terhimpit dan terjepit. Karena  sangatlah tidak mungkin dalam hidup berkecukupan kita akan mengenal diri kita, padahal apa yang tidak bisa kita beli dari berkecukupan kita, apapun mampu? Tapi pada saat posisi kita terhimpit ekonomi apa yang akan kita inginkan itu semua hanya angan-angan dan semua butuh kesabaran. Intinya sabar itu terletak di dalam diri kita pada saat kita kekurangan, tetapi pada saat berkecukupan kita lupa untuk bersabar.

Kiranya dalam posisi ekonomi seperti ini  kita hendaklah bertanya supaya tidak salah arah, arahkan diri ini kepada hati kejujuran karena ini jalan yang terbaik. Kondisikan diri kita! kenapa dihari ini banyak yang harus kita pertanggung jawabkan dari kesalahan-kesalahan masa lalu. Ingatlah Raga, jasad dan badan yang sering kita pakai untuk kepuasan hawa nafsu. Dan ingatlah bahwa hati kejujuran sering kita abaikan.

Jadikan contoh kejadian di depan mata kita terutama kejadian orang tua kita, sodara-sodara kita dan teman-teman kita, menjadi pelajaran yang sangat nyata. Perbaiki kejadian masa lalu kita dan masa lalu orang tua kita menjadi kebenaran dan keteladanan hidup di hari ini, dan jangan pernah kita mengulangi kejadian itu, karena kapan kita akan lulus dari ujian hidup dan kesempurnaan diri ini, apabila kejadiandi masa lalu itu kita lakukan dan di ulangi di hari ini.

Jadikan keinginan diri berbagi kebaikan menjadi motifasi untuk menuju keberhasilan. Tidak hanya harta kita perlu berbagi’  tetapi keinginan untuk memperbaiki diri itu yang lebih penting. Perubahan bukanlah cita-cita, perubahan adalah kepastian yang harus dilakukan dengan proses cobaan dan ujian. Maka jadikan perubahan diri menjadi bagian hidup untuk menjaga diri kita dan keluarga dari sifat-sifat yang akan membuat Allah murka kepada kehidupan kita. Kebencian, kecemburuan, syirik, angkuh dan kesombongan adalah modal untuk menjadi kajian diri, untuk menjaga diri sendiri dari kesalahan hidup, bagi perubahan diri.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar